top of page
Search

Penyehatan Keuangan Rumah Sakit

  • Team probishospital
  • May 23, 2021
  • 3 min read

“Rumah Sakit yang baik harus memiliki kondisi keuangan yang sehat”


Judul dan statement di atas tentu merupakan sesuatu yang sudah dipahami secara umum oleh pelaku industri rumah sakit. Tulisan ini akan sedikit menyoroti hal ini secara lebih rinci sebagai bagian dari kontribusi pemikiran bagi pengembangan industri rumah sakit di tanah air.


Sebagai sebuah institusi, rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dan vital dalam misi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umumnya dan para pasien pada khususnya. Untuk dapat menjalankan tugas pelayanan kesehatan tersebut secara baik, tentunya diperlukan sumber daya, sarana dan prasarana yang mendukung.


Guna mendukung itu semua, sebagai sebuah entitas usaha, tentunya pengelolaan aspek keuangan menjadi salah satu faktor penting untuk mendukung peran institusi rumah sakit. Kelancaran operasional pelayanan rumah sakit akan juga sangat bergantung kepada kondisi keuangan perusahaan pengelola rumah sakit.


Secara umum, ada beberapa tingkatan kondisi keuangan dari sebuah entitas usaha yang dapat kita lihat di dalam ilustrasi berikut ini:





1. Kondisi Insufficient, yang tercermin dari pendapatan (revenue) yang stagnan atau menurun, hasil usaha (earning) yang negatif (merugi), atau bahkan kondisi arus kas (cash-flow) yang negatif sehingga membutuhkan “suntikan” atau dana talangan, yang semua ini pada akhirnya juga berujung kepada tidak diperolehnya dividen oleh pemegang saham


2. Kondisi Sufficiency, yang tercermin dari revenue yang bertumbuh, hasil usaha (earning) yang positif (profit), arus kas yang efektif, dan pada akhirnya dapat membagikan dividen kepada pemegang saham


3. Kondisi Sustain, dimana kinerja yang baik baik dari sisi pertumbuhan revenue, pertumbuhan hasil usaha dapat terjadi secara berkesinambungan, serta sudah memiliki kemampuan untuk menyisihkan biaya modal untuk skala sedang


4. Kondisi Expansion Ready, dimana selain kondisi yang dicapai dari yang kondisi sustain, perusahaan juga memiliki pusat keunggulan serta potensi yang besar untuk melakukan ekspansi


Peningkatan kondisi dari masing-masing tingkatan tersebut diperlukan tindakan yang berbeda-beda.


Untuk peningkatan kondisi insufficient menjadi sufficient, memerlukan tindakan berupa program pemulihan (recovery). Sebagai analogi di bidang kesehatan, maka program pemulihan keuangan ini juga disesuaikan dengan kondisi yang dialami. Dalam kondisi yang emergency mungkin diperlukan tindakan berupa pertolongan pertama atau resusitasi. Namun tindakan yang paling penting adalah dengan melakukan diagnosa yang tepat terhadap permasalahan keuangan yang dihadapi dan dilanjutkan dengan tindakan pemulihan yang tepat.


Apabila diagnosa di bidang kesehatan banyak merujuk kepada parameter pemeriksaan laboratorium, maka diagnosa di bidang keuangan juga merujuk kepada parameter pemeriksaan atau assessment keuangan, kemudian melakukan analisa and menyimpulkan permasalahan yang ada serta yang lebih penting adalah dapat mengetahui akar dari permasalahan tersebut.


Beberapa sumber utama yang umumnya digunakan dalam melakukan diagnosa permasalahan keuangan ini adalah laporan keuangan perusahaan seperti laporan rugi/laba, arus kas dan neraca keuangan. Selain itu juga laporan kegiatan operasional.


Laporan seperti ini sebenarnya merupakan hal yang umum, namun sebagaimana disebutkan di atas, hal yang terpenting adalah kemampuan untuk melakukan diagnosa dan mengetahui akar permasalahan yang ada dari kondisi yang dihadapi. Rumah sakit merupakan salah satu kegiatan usaha yang memiliki kekhususan tersendiri, sehingga analisa mengenai akar permasalahan yang ada perlu dilakukan oleh profesional keuangan yang telah memiliki pengalaman dan memahami industri ini.


Kompleksitas di bidang manajemen keuangan di industri rumah sakit juga cukup tinggi, seiring dengan pengelolaan berbagai segmen usaha yang harus dilakukan seperti segmen pasien swasta, segmen pasien peserta BPJS, segmen pasien institusi dan sebagainya.

Strategi pengelolaan line of business dan line of services yang optimal, dukungan untuk pertumbuhan throughput pasien, pertumbuhan pendapatan (revenue) serta peningkatan efektifitas di aspek pembiayaan operasional (Opex) maupun pembiayaan modal (Capex), produktifitas aset dan fasilitas, merupakan sebagian dari ruang lingkup analisa yang perlu dilakukan serta dilanjutkan dengan rencana aksi (action plan) yang tepat untuk memulihkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.


Hal lain yang juga umumnya perlu dilakukan adalah tinjauan aspek kewajiban perusahaan, baik hutang jangka pendek, maupun hutang jangka panjang. Strategi untuk melakukan restrukturisasi hutang apabila diperlukan serta memastikan agar hutang ada dalam bentuk yang produktif untuk pengembangan bisnis perusahaan.


Selain itu juga diperhatikan aspek lain yang menjadi beban keuangan dan kewajiban-kewajiban keuangan lainnya.


Pada akhirnya penyehatan keuangan rumah sakit adalah untuk mencapai kondisi keuangan perusahaan yang sehat baik dari sisi aspek likuiditas, aspek solvabilitas dan aspek profitabilitas dari kegiatan usaha yang dilakukan.


Kami, probishospital, adalah professional business services yang memiliki spesialisasi di bidang keuangan dan bisnis untuk industri rumah sakit. Silakan mengunjungi website kami di www.probishospital.com untuk mengetahui informasi lebih lanjut atau menghubungi kami untuk mendapatkan informasi mengenai dukungan yang dapat kami berikan untuk perusahaan/rumah sakit anda.


Author: Team probishospital.com

Comments


bottom of page